“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya” ( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Selasa, 01 November 2011

Rasulullah di Mata Sarjana Barat (2)

Penampilan Fisik Nabi

Muhammad adalah seorang yang memiliki tinggi badan sedang, berbadan kuat, sehat dan tegap. Dia bertubuh langsing dan dahinya lebar, berdada bidang dan bahunya besar. Kulitnya kuning langsat. Wajahnya oval dan ganteng, hidung mancung bermata hitam dan besar. Alisnya bagus, tipis dan melengkung. Bulu matanya panjang dan tebal. Dia rendah hati dan selalu melihat kebawah (menunduk). Rambutnya agak hitam kecoklatan, dan mulai keabu-abuan. Nabi berjenggot hingga ke dadanya dan kumisnya tebal.

Giginya rapi dan putih bersih. Ketika beliau senang, beliau tersenyum dengan manis, tetapi tak jarang juga Nabi tertawa lebar. Nabi biasanya memakai surban hingga menutupi kepala dan lehernya. Dibagian punggungnya, diantara dua bahunya, terdapat bercak coklat kehitaman dan bundar, hampir seukuran mata uang logam, yang menjadi tanda kenabiannya.

Nabi biasanya memakai syal hitam yang dirajut dari wol atau sehelai kain katun diatas punggungnya, disesuaikan dengan perubahan cuaca. Nabi juga biasanya memakai cincin perak (silver) yang dibagian atasnya tertulis Muhammad Rasulullah. Beliau mengenakan pakaian bersih dan sederhana. Beliau menyukai parfum (wangi-wangian), Nabi makan sedikit, tidur dan berbicara sedikit.

Bicaranya lembut, terang dan jelas. Nabi biasanya berjalan cepat dan sulit bagi para sahabat mengejarnya. Gerakannya lincah dan aktif. Penampilan dan gaya berjalannya mengagumkan. Beliau jujur, tulus dan tidak mementingkan diri sendiri serta selalu hidup dan memperdulikan orang lain. Nabi memiliki intelegensi yang luar biasa, cepat memahami dan memiliki ingatan yang kuat. Beliau adalah perwujudan dari perilaku manusia yang tenang dan mengagumkan.

Secara umum Nabi memiliki kepribadian yang sangat mengesankan, yang dibuktikan dan memancar kasih sayangnya (kepeduliannya) kepada orang lain.

Penyebaran Islam

Muhammad datang untuk menyebarkan Islam. Islam berati penyerahan diri kepada kehendak Allah. Dialah yang mengajarkan manusia untuk meyakini Allah, Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Dia adalah Tunggal (Esa). Allah tidak mempunyai anak baik laki-laki ataupun perempuan dan tidak ada sekutu bagi-Nya.4

Nabi juga mengajarkan manusia untuk beriman kepada hari kiamat dan kehidupan sesudah mati. Dua hal ini penting agar manusia berada pada jalan yang lurus. Ini dimaksudkan untuk menghancurkan keyakinan-keyakinan dan pandangan-pandangan keliru yang telah berlangsung berabad-abad, namun demikian Nabi tetap menyampaikan dalam bahasa yang sopan dan lemah lembut. Nabi adalah orang yang sedikit bicaranya.

Pada masa-masa kedatangannya, pikiran-pikiran manusia, cara-cara agama telah berkembang dan tumbuh dewasa, serta kemanusiaan terlihat berkembang dalam lingkaran wahyu. Nabi Musa dan Isa As telah menunjukkan keajaiban-keajaiban (mukjizat-mukjizat) untuk meyakinkan manusia (umatnya) atas kebenaran yang dibawanya. Namun saat ini manusia telah sampai kepada era rasio (akal) dan memerlukan suatu kemampuan untuk menggambarkan kesimpulan logisnya sendiri yang berkenaan dengan keyakinan dan agamanya. Sekarang ini merupakan era pemikiran manusia. Pikiran, hati dan jiwanya memerlukan subuah doktrin kebenaran dan sebuah agama, yang dapat dipuaskan dengan rasio, logika dan pengertian. Ia memerlukan cahaya dalam hati (batinnya) Islam memenuhi semua persyaratan ini. Al-Qur’an telah memuaskan rasa haus manusia akan kebenaran. Al-Qur,an adalah satu-satunya keajaiban terbesar dari keajaiban dunia dan mukjizat Rasulullah yang telah memberikan cahaya terang kepada manusia. sesungguhnya beliau adalah :

Artinya : “Kecuali menjadi rahmat bagi sekalian alam”. (Al-Qur'an: Surah Al Anbiyaa, Ayat 107)

Seperti rasul-rasul lainnya, Muhammad juga mempunyai tugas (misi) yang sama bagi manusia yaitu:

artinya : "Tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah". (Al-Qur'an: Surah Al Baqarah, Ayat 255)

Misi semua agama selalu sama. Allah tidak pernah merubah pesan-pesan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Ia tidak bertentangan. Dia adalah Dzat yang Esa. Ia Maha Kuasa dan Maha Tahu.5 Studi terhadap tumbuh-tumbuhan, alam semesta dan astronomi segera akan memperjelas pernyataan ini. Semua yang ada dibumi dan dilangit  diciptakan untuk manusia. Manusia diciptakan oleh Allah semata-mata untuk menyembah-Nya.6

Ruang lingkup misi dan ajaran Nabi tentu saja lebih luas dan lebih komprehensip daripada ruang lingkup utusan terdahulu. Beliau berdakwah tanpa rasa takut. Pesan-pesan nabi ditujukan kepada seluruh umat manusia dan tidak terbatas pada masyarakat tertentu ataupun lingkungan sendiri. Ajaran-ajaran Nabi meliputi semua fase kehidupan manusia--masa lampau, sekarang dan bahkan kehidupan setelah mati, diakhirat nanti.

Nabi mengajarkan Al-Qur'an yang pada umumnya merupakan aturan-aturan kehidupan bagi semua manusia. Seorang muslim adalah seorang yang berserah diri kepada kehendak Allah. Islam adalah sebuah peraturan yang meliputi masalah agama, politik, sosial, sipil, komersial, militer, hukum dan lain-lain--semuanya menjadi satu. Al-Qur'an mengatur semua yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah hingga kepada masalah kehidupan sehari-hari ; dari kesehatan tubuh hingga kesehatan mental (jiwa). Ia merupakan satu-satunya faktor penentu bagi pembentukan kualitas kehidupan sejak lahir hingga liang lahat dan bahkan dialam akhirat.

Setelah diutus oleh Allah sebagai rasul, Muhammad mulai mengingatkan orang-orang akan siksa neraka dan dengan demikian menasehati mereka untuk berhenti dari menyembah berhala. Beliau mendesak orang untuk menghentikan tahayul, kekufuran dan kesombongannya. Pada saat yang sama juga nabi menyampaikan kabar gembira kepada mereka tentang surga dan karena itu menasehati mereka untuk mempercayai Tuhan yang benar-benar Esa--Allah SWT. Dengan demikian beliau adalah seorang pemberi peringatan akan neraka dan seorang pemberi berita gembira tentang surga. Muhammad mulai pesan-pesan Islam--agama Sang Pencipta. Islam menghargai penampilan dan kecerdasan seseorang, keseluruhan kehidupannya, jasmani dan rohani dan pada saat yang sama Islam juga memenuhi syarat-syarat dan tujuan Allah menciptakan dunia ini.

Muhammad diutus kedunia ini untuk merubah kegelapan hati manusia. Dia datang untuk menunjukkan cahaya dan jalan yang benar bagi umat manusia. beliau adalah pembawa era keemasan  dari kebenaran dan pencerahan. Beliau datang untuk membebaskan jiwa manusia yang kerdil dan menghargai logika, rasio, kebijaksanaan dan kebenaran. Beliau datang untuk menyembuhkan manusia yang sakit. Sebenarnya Muhammad datang untuk merubah nasib manusia karena mereka telah menyembah selain Allah. Mereka telah tersesat.

Permusuhan Penduduk Makkah

Ketika Muhammad memulai misinya dimakkah dengan menyebarkan pesan-pesan Al-Qur’an melawan kepercayaan-kepercayaan jahiliyah, orang-orang Makkah mulai memusuhinya. Mereka marah sekali. Musuh-musuh Islam tidak menyukai Nabi dan membencinya. Oleh karena Nabi mencoba menghancurkan keburukan (kekejian) yang melekat pada masyarakat itu. Tradisi-tradis, cara-cara dan keyakinan-keyakinan mereka bahkan perdagangan-perdagangan mereka terpengaruh.Karena itu Nabi menghadapi semua jenis rintangan, perlawanan, ancaman, dan bahkan boikot hampir selama 3 tahun. Bahkan mereka membujuk Nabi dengan harta dan wanita agar tidak menghancurkan keyakinan-keyakinan dan penyembahan berhala mereka, tetapi beliau menolak semuanya. Karena itu Nabi menghadapi penganiayaan-penganiayaan, penghinaan-penghinaan dan bahkan bahaya yang mengancam kehidupannya.

Nabi menghadapi tanpa rasa takut semua permusuhan, ejekan, kekerasan, penghinaan-penghinaan dan kejahatan mereka. Karena adanya boikot sosial dan ekonomi, Nabi dan para pengikutnya menarik diri ke lembah pegunungan yang sempit, mengalami kelaparan, dahaga, dan kekurangan selama 3 tahun. Semuanya ini dianggapnya sebagai hal yang ringan karena beliau sedang berjuang melawan kemusyrikan (penyembahan berhala) mereka, dogma-dogma keliru dan sikap jahat mereka. Nabi tetap berteguh hati dan  tegas melawan serangan-serangan, tipu muslihat, dan perlawanan-perlawanan mereka.

Beliau menunjukkan keteguhan dan kesabaran, keberanian dan keyakinan serta ketulusan, kesetiaan dan ketabahan menjalankan misinya untuk menyampaikan pesan-pesan Allah, yakni pesan al-Qur'an kepada umat manusia. Untuk melakukan itu, beliau memiliki kejujuran dan integritas. Beliau terus bekerja keras tanpa takut dan ragu. Bahkan beliau pergi ke kota taif untuk menyebarkan pesan-pesan diatas, tetapi hanya hinaan, pelecehan, lemparan batu dan luka-luka yang diperolehnya. Selama 13 tahun tinggal di makkah setelah menerima wahyu penuh dengan penganiayaan dan hanya sedikit orang mempercayainya sedangkan musuh-musuhnya tak terhitung jumlahnya.7 Ketika penyebaran pesan Allah dirasa tak efektif , maka nabi hijrah ke Madinah, atas perintah Allah SWT.

Hijrah ke Madinah

Hijrah telah merubah situasi dari kegelapan dan keadaan tak berdaya kepada suatu keadaan kuat dan berdaya. Di Madinah nabi berdakwah secara terbuka selama 10 tahun hingga wafat. Disini ia mengorganisir pengikutnya kedalam sebuah masyarakat yang kokoh dan disiplin. Kini Islam bebas untuk disebarluaskan. Di Madinah, Nabi tidak hanya pemimpin keyakinan baru,  Islam, tetapi juga pemimpin dari negara Islam (the Head of the Islamic State). Beliau mempunyai tanggung jawab ganda. Kemudian setelah penaklukan Makkah, Nabi mulai mengirim pesan-pesan al-Qur’an kepada raja-raja dan kaisar-kaisar tetangga, meminta mereka untuk memeluk Islam. Saat itu masjid pertama dibangun di Quba dan juga, Azhan pertama kali dikumandangkan. Juga saat itu arah shalat (Qiblah) dirubah dari masjid Al-Aqsa ke Ka’bah, di Makkah.

    Judul Asli : "The Personality of Allah's Last Messenger".
    Penulis : "Abdul Wahid Khan"
  1. Allah berfirman: (Mereka (orang-orang kafir) berkata:"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.(Al Qur'an, Surah Al Baqarah, Ayat:116) Allah juga berfirman:"Dan mereka berbohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan.") (Al Qur'an, Surah Al An'am, Ayat: 100)
  2. Allah berfirman: (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.) (Al Qur'an, Surah Al Baqarah, Ayat:96)
  3. Allah berfirman: (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku) (Al Qur'an, Surah Adz Dzariaat, Ayat:56)
  4. Ibnu Abbas menceritakan bahwa Abu Jahal (paman Nabi), musuh Islam yang keras berkata: "Seandainya saya melihat Muhammad melakukan shalat di dekat Ka'bah, maka saya akan menginjak lehernya." Ketika Rasulullah mendengar ini beliau mengatakan: "Jika dia sungguh begitu, malaikat akan menelungkupkannya." (Hadist Riwayat. Bukhari)