“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya” ( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Minggu, 06 Mei 2012

Rasulullah di Mata Sarjana Barat (12)

Menengok ke dalam Al-Qur'an

ISLAM sebenarnya ada dalam halaman-halaman Al-Qur'an, seperti halnya ada dalam kepribadian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam64 karena itu kita harus melihat kedalam halaman-halaman Al-Qur'an.

Kata "Qur'an" berarti "yang dibaca" atau "yang dibaca berkali-kali". Al-Qur'an adalah kitab Allah. Ia adalah firman-firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad melalui Jibril dalam bahasa Arab sedikit demi sedikit selama dua puluh tiga tahun lebih. Setelah firman-firman ini di wahyukan kepada Nabi. ayat-ayat ini segera disampaikan oleh nabi kepada para ahli tulis, agar mereka mencatat dan menghafalnya. Tidak ada kitab lain yang memiliki autentisitas semacam itu.

Allah menurunkan sejumlah kitab kepada para Rasul-Nya untuk membimbing umat manusia. Diantaranya:
  1. Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa As.
  2. Kitab Zabur diwahyukan kepada Nabi Daud As.
  3. Kitab Injil diwahyukan kepada Nabi Isa As.65
  4. Kitab Al-Qur'an, sebagai wahyu terakhir yang diturunkan Kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Al-Qur'an membenarkan pewahyuan Kitab-kitab Allah sebelumnya.
Al-Qur'an dalam Surah Al-Baqarah ayat 23 menegaskan bahwa Allah menurunkan Kitab-kitab kepada orang-orang Yahudi. Kristen dan Sabah, dan didalam Surah Al-Insan Ayat 23 Allah berfirman:

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur." (Al-Qur'an: Surah Al-Insan, Ayat 23)

Karena itu Al-Qur'an adalah bimbingan yang terakhir dari Allah sebagai sebuah agama atau pedoman hidup (way of life). Allah berfirman:


Artinya : "pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu." (Al-Qur'an: Surah Al-Ma'idah, Ayat 3)

Setelah datangnya Al-Qur'an maka semua kitab sebelumnya telah digantikan. Sejak saat itu manusia akan menerima bimbingan Al-Qur'an yang tidak mengenal batas waktu. Setelah Al-Qur'an, Allah tidak mengirimkan Rasul lain ataupun Kitab lain. Didalam Al-Qur'an Allah menegaskan hal ini seraya berfirman:


Artinya : "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. " (Al-Qur'an: Surah Al-Ahzab, Ayat 40)

Lebih lanjut Allah berfirman:

Artinya : "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Qur'an: Surah Al-Hijr, Ayat 9)

Al-Qur'an adalah induk (mother) dari semua kitab dan ia memuat semua hal. Allah memberikan berbagai nama dan menggunakan sifat-sifat dan judul-judul (title) lain dalam Al-Qur'an untuk menandai kualitas-kualitas dan untuk menunjukkan keindahannya yang multi dimensi. Judul-judul ini antara lain: "Al-Kitab" (The Book), "Argumen Rasional" (The Rational Argument), "Bimbingan" (the guidence), "Kriteria baik dan buruk" (The Criterion of Right and Wrong), "Peringatan" (The Reminder), "Bukti Nyata" (The Envident Proof), "Nasehat yang Baik" (The Best Admonition), "Kebijaksanaan", "Kesenangan" (The Delight), "Pengadilan Terakhir" (The Final Judgement), "Penyembuhan" (The Healing), "Penjagaan" (The Protecting Guardian), "Pancaran Ilahi" (The Devine Ilumination), "Kebenaran yang Agung" (The Great Truth), "Keanggunan yang Mengagumkan" (The Grace Abounding), "Wahyu dari Pemberi Rahmat" (The Revelation from the Merciful), "Kitab dimana didalamnya tidak ada keraguan, Benda yang penuh kemuliaan" (Full of Glorious Material), dan "Kitab yang melampaui Pengalaman dan Pengetahuan," (The Book Which Takes Beyond Experience and Knowledge) dan lain-lain.

Al-Qur'an ditulis dalam bahasa Arab yang murni. Ia bukanlah syair ataupun prosa penuh tetapi ia mempunyai gayanya sendiri yang sangat mulia. Alur linguistiknya dan gayanya yang sublim tidak paralel.

Kejernihan dan kefasihannya luar biasa. Keluwesan dan keanggunan Al-Qur'an tak dapat ditandingi. Ungkapan-ungkapannya pendek-pendek (sederhana) dan bersifat langsung. Ayat-ayatnya penuh dengan hikmah (kebijaksanaan), keindahan dan penuh pikiran. Ayat-ayatnya mempunyai pengaruh yang menarik perhatian. Pesan-pesannya menembus ke dalam hati nurani manusia.

Bahasa Al-Qur'an mempunyai gaya yang unik. Ia mempunyai terminologi sendiri dan khas. Dari satu kata dasar diderivasi kedalam banyak kata, masing-masing dengan makna yang berbeda. Tanda-tanda berhenti atau jeda yang pendek dan panjang adalah untuk memberikan kejelasan ungkapan. Tanda-tanda ini juga memberikan sebuah pola bacaan yang fasih. Tidak pernah ada kitab lain di dunia yang dibubuhi tanda-tanda baca seperti Al-Qur'an. Ada beberapa tanda yang menunjuk kapan harus berhenti dan kapan tidak berhenti (terus).

Inilah satu-satunya kitab didunia yang tetap tidak berubah bahkan hingga sekarang. Tidak ada satu katapun yang berubah. Allah menyatakan bahwa Dia sendiri Pelindung dan Penjaganya. Ia tetap seperti yang dulu kaum tua dan jutaan umat Islam, wanita dan anak-anak menghafalnya. Tak ada sebuah revisi atas Al-Qur'an. Ia tetap dan akan akan tetap sama sebagaimana diturunkan dulu. Jika Muhammad kembali kedunia sekarang, beliau akan melihat umat Islam (yang beriman) sedang membaca Al-Qur'an yang sama, menyembah dan beribadah kepada Allah dalam cara yang sama, berpuasa, membayar zakat dan menunaikan ibadah haji dalam cara yang sama sebagaimana yang beliau ajarkan lebih dari 1.418 tahun yang lalu.

Aslinya, kata-kata Al-Qur'an adalah kata-kata yang diucapkan (lisan). Kata-kata itu segera diturunkan kedalam bahasa tulisan. Karena itu kata-kata ucapan ini bersifat hidup dan mempunyai kekuatan. Kata-kata ini mempunyai kekuatan, pengaruh dan akibat yang dinamis. Kata-kata ini juga bersifat eksplosif dalam maknanya dan memberikan pengaruh kepda semua orang. Al-Qur'an berbicara pada dirinya. Ia merupakan perwujudan kebenaran yang hidup. Jika orang-orang itu tidak memahami misteri dari Tuhan Yang Maha Hidup, maka mereka tidak dapat memahami Al-Qur'an.

Ada suatu kesatuan tujuan pada Al-Qur'an seluruhnya. Topik dari masing-masing 114 Surah itu mengelilingi tema sentral yang sama dan masing-masing Surah seluruhnya lengkap dan ayat-ayat saling berhubungan. Pesan Al-Qur'an adalah pembuka mata.

Irama Al-Qur'an sungguh luar biasa dan indah, menakjubkan, memikat dan mempesona. Bunyi ayat-ayatnya sungguh merdu. Ketika membaca Al-Qur'an simponi, artikulasi, dan resonansi kalimat-kalimatnya menggema dalam kalbu. Binyi surgawi mempesona kalbu. Ia menyentuh setiap sisi dari kalbu. Kalam-kalam Ilahi itu membawa kebahagian spiritual kepada jiwa dan pikiran. Bunyi dari kata-kata Al-Qur'an ketika dibaca dengan diikuti keteguhan spiritual yang benar-benar, maka akan menyentuh perasaan pembacanya. Kemudian ayat-ayat itu memunculkan di dalam hati pembacanya sebuah ekstasi bawah sadar, yang melampaui deskripsinya. Sebagai ungkapan kepatuhan yang dalam kepada Allah, air mata bercucuran tak tertahankan. Ini adalah mukjizat Al-Qur'an. Coba baca, nikmati kekayaannya dan rasakanlah kebahagiaan dan kepuasannya.

Bacalah sedikit saja dari ayat-ayat Al-Qur'an itu sesaat, pikirkan dan renungkanlah. Kamu akan dirubah. Sebenarnya rasakan dirimu dekat dengan Allah. Karena itu:


Artinya : "Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan." (Al-Qur'an: Surah Al-Muzzammil, Ayat 4)

Al-Qur'an ini adalah sebuah mukjizat dari Allah. Al-Qur'an seluruhnya dihafal oleh jutaan umat Islam, yang dikenal dengan "Huffadh al-Qur'an". Ini merupakan mukjizat lain dari Kitab Allah ini. Juga sebuah mukjizat Al-Qur'an bahwa ia datang kembali. Hanya kemari , ia terpikirkan oleh orang-orang Barat bahwa Islam telah lenyap dan selesai serta lebih jauh tidak mempunyai peran apa-apa. Mereka beranggapan bahwa Islam ditakdirkan lenyap dan terlupakan. Namun demikian Islam telah memainkan peran menentukan dalam membentuk masa depan umat manusia, menyelamatkan peradaban modern yang remuk. Sebenarnya ia merupakan satu-satunya alat yang tersedia bagi manusia untuk membuat masyarakat dan negara menjadi beradab (civilized). Semua tulisan yang lain akan menyusut seiring dengan perjalanan waktu kecuali Al-Qur'an. Sebenarnya Al-Qur'an adalah karunia Allah yang terbesar yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya.

Al-Qur'an adalah sebuah ensiklopedia pengetahuan Tuhan. Ia adalah wahyu yang abadi dan sangat komprehensif. Ada sebuah sebutan kepada Tuhan Yang Esa, Yang Tak Terbatas dan Sempurna, yang bersifat konstan dan berulang-ulang. Dialah yang Maha Kuasa dan Maha Tahu. Dialah Raja di Bumi dan di Surga; dan semua yang ada adalah milik-Nya Ada pernyataan yang berulang-ulang terhadap kehidupan di alam akhirat nanti, yang bersifat abadi. Al-Qur'an memberi peringatan kepada orang-orang yang berbuat dosa dan memberikan harapan (pahala) bagi orang-orang yang berbuat baik. Peringatan-peringatan Al-Qur'an yang konstan kepada manusia agar melawan kesesatan Syaitan. Bahkan, Al-Qur'an memberikan kepada manusia bimbingan dan cita-cita yang memikat untuk meraih rahmat surga.66

Allah telah memberikan kepada manusia bimbingan dan menunjukkan kepada mereka jalan yang benar. Al-Qur'an mengutuk bentuk pemberhalaan dan matrealisme duniawi. Ia memberikan tuntunan dalam setiap ruang kehidupan manusia, aoakah berkenaan dengan masalah religius, sosial, sekuler dan spiritual. Karena itu ruang lingkup penyebaran Islam jauh lebih komprehensif daripada agama-agama lain. Dalam sorotan cahaya yang benar dapat dibedakan dari yang salah dan yang baik dapat dibedakan dari yang buruk. Ia memberikan bimbingan pembentukan karakter, moral dan kepribadian, menuju tahap kesempurnaan manusia. Ia meletakkan prinsip-prinsip bagi kesehatan mental dan berbagai aspek lain dari kehidupan sosial, dari dalam kandungan sampai liang lahat. Ia juga meletakkan hukum-hukum perkawinan, perceraian, warisan, sedekah, ibadah-ibadah berjama'ah dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Ia memberikan hukuman yang tegas dan keras atas kejahatan seks. Al-Qur'an memberikan kepada manusia status moral dan penghormatan yang tinggi. Ia memperlakukan seorang perempuan sebagai individu yang merdeka serta hak untuk memiliki harta kekayaan. Menurut Al-Qur'an semua umat manusia dilahirkan (diturunkan) dari satu ayah dan karena itu tidak ada perbedaan diantara mereka atas dasar ras, warna atau kelas, dan yang hanya membedakan adalah tingkat ketakwaan. Hanya perbuatan yang benar dan baik yang memberikan kelebihan kepada seseorang atas orang lain. Semua pengetahuan berasal hanya dari satu sumber yaitu Allah. Al-Qur'an adalah sebuah pusaka (harta) pengetahuan dan kearifan.67 Al-Qur'an memberikan bimbingan dalam masalah politik, hukum, perdagangan, perang dan filsafat serta ideologi dan lain-lain.

Al-Qur'an memberikan tuntunan dan keuntungan dalam cabang-cabang pengetahuan seperti fisika, kimia, biologi, geologi, astronomi, astrofisika dan lain-lain. Al-Qur'an menganjurkan manusia untuk melakukan penyelidikan dan penemuan. Ia juga mendorong manusia untuk membangun hubungan yang dekat dengan alam semesta. Kemudian, biarkanlah seluruh manusia membaca Al-Qur'an, merenungkan, merefleksikan dan memikirkan kandungan-kandungannya. Al-Qur'an seharusnya dipelajari secara kritis dan dengan pemikiran analitis. Makna sebuah ayat seperti pragmentasi dari sebuah kuntum bunga mawar. Semakin banyak yang kamu pelajari, semakin banyak yang akan kamu pahami. Ia seharusnya diterima hanya setelah memperoleh kepuasan pikiran, kalbu dan jiwa yang betul-betul mendalam. Kemudian Al-Qur'an seharusnya diambil manfaat dan keagungannya saja.

Untuk mengembalikan hal-hal pokok kepada pikiran pembaca, diberikan rujukan kepada lima belas orang laki dan sepuluh orang perempuan. Dikutip dua puluh lima cerita tentang masyarakat kuno dan tiga puluh lima perumpamaan. Ada sebutan yang berulang-ulang dari dua puluh lima rasul dan Nabi Allah. Ada sekitar tujuh belas dosa yang diuraikan. Akan dikutip juga tiga puluh enam do'a kepada Allah. Al-Qur'an adalah penuh dengan alasan rasional, daya tarik, pesona dan perintah-perintah Allah. Al-Qur'an mempunyai 114 Surah, 6.236 ayat, 76.546 kata yang mengandung 325.026 huruf, dan ia diturunkan lebih dari satu periode kira-kira 23 tahun yang lalu pada masa Nabi Muhammad.

Pastinya kitab suci seperti itu patut dibaca dan digunakan secara luas. Membaca Al-Qur'an dalam bentuk teks aslinya yang berbahasa Arab merupakan cara satu-satunya yang paling benar. Tetapi sayang bahwa banyak umat Islam yang tidak dapat membacanya dan hanya bergantung kepada terjemahannya. Namun tidak ada terjemahan yang baik dapat menggantikan Al-Qur'an dalam bentuk asli bahasa Arabnya. Tidak mungkin untuk memproduksi kembali gayanya yang hebat., mempesona dan tak tertandingi itu. Diksi dan retorikanya yang kuat tidak dapat diciptakan kembali dalam sebuah bahasa manusia.68 Seseorang harus faham bahwa Al-Qur'an adalah Kalam Allah, sementara terjemahannya adalah kalam manusia. Perbedaannya jelas. Jika seseorang membaca terjemahannya saja, maka tentu pesan yang tertangkap adalah pikiran, tetapi tidak memberikan pengaruh kepada jiwanya sebagaimana Kalam Allah.

Abad-abad yang penuh dengan bias propaganda, arogansi dan pengabaian itu terus menghalangi beberapa orang untuk membaca Al-Qur'an. Mereka tetap arogan terhadap pesan-pesan Al-Qur'an yang terdalam dan paling sublim dan berkahnya kepada manusia. Mereka tersesat. Seluruh manusia seharusnya membaca Al-Qur'an, mempelajarinya, memikirkan kandungan-kandungannya dan kemudian membentuk pikiran mereka menjadi independen dan jujur atas kegunaan Al-Qur'an bagi kehidupan manusia. Hal ini akan memberikan mereka suatu orientasi baru dalam kehidupan dan meraih sebuah cita-cita baru. Karena itu mereka seharusnya membaca Al-Qur'an dalam bentuk teks aslinya yang berbahasa Arab, kemudian menelusuri terjemahannya dan akhirnya menwujudkan dalam perilaku dan sikap sehari-hari.

    Judul Asli : "The Personality of Allah's Last Messenger".
    Penulis : "Abdul Wahid Khan"
  1. Arti dari kalimat "Shallallahu ‘Alaihi Wassalam" adalah “Semoga Allah SWT memberikan shalawat dan salam kepadanya”.
  2. Kita semestinya menyebutkan disini bahwa umat Islam mengimani Kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai Kitab wahyu, dimana dalam kitab-kitab Yahudi dan Kristen saat ini tidak menyebutkan nama-nama itu. Misalnya, Perjanjian Lama membicarakan tentang Allah dan Musa as. Sebagai orang ketiga, menjelaskan bahwa kitab-kitab ini bukanlah wahyu yang difirmankan (diucapkan). Sebaliknya Perjanjian Lama mengkabarkan kepada kita tentang kematian Musa, karena itu ia ditulis dengan nyata setelah ia wafat, dan tidak diwahyukan kepadanya. Perjanjian Baru juga membicarakan tentang Yesus sebagai orang ketiga dan menyatakan bahwa ia "...menyebarkan Kitab Injil." dan jelas-jelas merupakan tulisan tangan sebagai saksi mata yang kedua atau ketiga, daripada wahyu dari Allah.
  3. Allah berfirman: (syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.) (Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah, Ayat 268)
  4. Allah berfirman: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah, Ayat 164)
  5. Dari fase ini pendeknya tidak dipahami bahwa umat Islam mengimani Al-Qur'an itu makhluk; sebab kata-kata Allah itu bukan makhluk.