“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya” ( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Rabu, 09 November 2011

Rasulullah di Mata Sarjana Barat (6)

Sebagai Seorang Praktisi

Selain banyak beribadah berpuasa dan berjihad Rasulullah juga selalu meluangkan waktu untuk mengurus masalah-masalah kenegaraan dari Negara Islam. Di masjid Nabi menjadi Imam shalat lima kali sehari, dan menjadi pemimpin pasukan di medan pertempuran. Pada dasarnya, beliau adalah seorang yang selalu berbuat (a man of action), aktif dan enerjik. Beliau tak pernah membiarkan waktu kosong tanpa aktivitas, Beliau selalu beramal (berbuat) daripada percaya saja.23

Kepemimpinan Nabi jelas-jelas berbeda bagi para sahabatnya sepanjang masa. Mereka melihat beliau melakukan shalat di masjid lima waktu, dapat mendengarkan, berbicara dengannya dan berusaha menirunya. Dalam pandangan mereka Nabi sungguh luar biasa. Komunikasi personalnya begitu mudah dan sederhana. Beliau senantiasa melakukan pendekatan kepada semua orang. Semua ini merupakan ciri luar biasa pada kepribadian dan kepemimpinan Nabi. Hal ini membuat tugas para sahabat menjadi mudah.

Allah berfirman:

artinya: "Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri teladan yang baik." (Al-Qur'an: Surah Al Ahzab, Ayat:21)

Kesehariannya

Bahkan sebagai kepala negara, rutinitas hariannya sangat sederhana dan merefleksikan sikapnya yang rendah hati. Beliau memperbaiki dan menjahit pakaiannya yang sobek dan menambal sepatunya sendiri. Beliau biasa memerah susu kambing peliharaannya dan membersihkan lantai rumahnya yang sedehana. Seringkali Nabi menyalakan api di dapur dan mengerjakan pekerjaan di gudangnya yang kecil. Beliau tidur diatas tikar yang terbuat dari daun-daun pohon kurma. Apapun yang beliau terima sebagai hadiah dipagi hari, beliau berikan kepada fakir miskin di sore harinya.24

Hidup beliau bergantung kepada kurma, gandum, air dan susu. Kadang-kadang, Nabi dan anggota keluarganya kelaparan karena tidak ada makanan untuk malam harinya. Beliau tak pernah menolak setiap makanan yang disuguhkan dan selalu makan dengan tiga jarinya. Beliau selalu duduk ketika minum25, dan biasanya minum sedikitnya tiga teguk air. Nabi sangat menyukai madu. Beliau sangat ramah dan menjamu para tamunya. Beliau selalu mensiwak (menggosok) giginya sebelum sholat, sebelum tidur, sebelum wudhu', ketika bangun tidur dan beliau sering berpuasa.26

Beliau tak pernah makan dan berpakaian lebih mewah dari para sahabatnya dan orang-orang asing, orang kaya dan miskin, orang yang kuat dan lemah dan beliau mendengarkan mereka semua. Nabi dihormati karena keramahan dan kesopanannya. Pengaruh pribadinya kepada semua orang sungguh luar biasa. Beliau membagi-bagikan pekerjaan kepada banyak orang sebagaimana mereka juga melakukan hal yang sama kepada Nabi. Ketika beliau berjumpa dengan orang lain, beliau menanyakan tentang kesejahteraan mereka dan ketika beliau mengunjungi orang sakit dan orang yang setengah mati keluarganya, beliau sangat bersimpati kepada mereka.27 Nabi menyukai anak-anak, menunjukkan kasih sayangnya kepada mereka, dan peduli kepada mereka. Beliau tak pernah marah kepada orang lain dan umumnya memaafkan kesalahan orang lain. Ketika berjabatan tangan dengan orang lain, Nabi tak pernah melepaskan tangannya terlebih dahulu, dan tidak beranjak hingga orang lain menoleh. Nabi tak pernah punya rasa dendam dan itu bukanlah bagian dari sifatnya. Itulah kehidupan beliau. Semua pernyataan dan prilakunya seperti hadis dan sunnah ditulis dengan baik oleh, diantaranya Imam Muhammad, Ismail Al-Bukhari, Imam Muslim dan Imam Tirmidzi. Kumpulan Hadist mereka sangat autentik.

Pada saat wafatnya, Nabi tidak meninggalkan barang (materi) apapun. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya dengan pakaian yang penuh tambalan. Beliau meninggal dirumah dimana cahaya ilahi memancarkan keseluruh penjuru dunia. Allah berfirman:

artinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali." (Al-Qur'an: Surah Al Baqarah, Ayat:156)

    Judul Asli : "The Personality of Allah's Last Messenger".
    Penulis : "Abdul Wahid Khan"
  1. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh mereka itu adalah sebaik-baiknya makhluk." (Al Qur'an, Surah Al Bayyinah, Ayat:7)
  2. Uqbah Ibnu Harits meriwayatkan bahwa: "Aku shalat berjama'ah bersama Nabi di Madinah. Saat beliau selesai shalat , beliau berdiri dan melangkahi jamaah, tergesa-gesa menuju rumahnya. Para jamaah terkejut dengan ketergesa-gesaan Nabi. Ketika beliau kembali beliau mejelaskan: "Aku ingat bahwa aku mempunyai sekeping emas untuk disedekahkan dan ini diberikan kepada aku. Kini aku ingin menyedekahkannya." (Hadist Riwayat Bukhari)
  3. Ali berkata bahwa Nabi bersabda: "Tidak ada seorangpun dari kalian yang harus minum berdiri.
  4. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Seandainya tidak khawatir menyulitkan umatku, maka saya perintahkan umatku untuk bersiwak pada setiap wudhu'." (HR. Malik, asy-Syafi'e, al-Baihaqi dan al-Hakim) 'Amr Ibn Rabi'ah berkata: "Aku melihat Nabi pada beberapa kesempatan menggunakan siwak ketika sedang berpuasa." (Ahmad, Abu Daud dan at-Tirmidhi)
  5. Abu Musa meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Jenguklah orang-orang yang sakit, berikanlah makanan orang-orang yang kelaparan, dan bebaskan para tahanan (budak)."