“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya” ( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Rabu, 02 Mei 2012

Rasulullah di Mata Sarjana Barat (10)

Prestasi dan Ajaran Ajaran Rasulullah

Muhammad datang kedunia sebagai Rasul Allah yang terakhir. 1.426 tahun telah telah berlalu dan tidak ada lagi Rasul yang diutus. Ini bukti keterakhirannya (finality). Beliau datang di tengah suasana yang penuh dengan bara api kejahatan dari sejarah kontemporer. Karena itu, kehidupannya, usaha dan prestasinya tidak mengandung suatu misteri dan prasangka apapun atau dugaan (conjecture). Setiap peristiwa dan tindakan dalam kehidupannya dicatat dengan cermat pada saat itu oleh sejumlah orang dan diabdikan ia sampai generasi-generasi yang akan datang.42

Rasulullah sendiri tak dapat membaca dan tidak ada seorangpun yang mengajarinya dalam cara yang terorganisir,43 namun beliau mengajari dunia apa yang tidak diketahui sebelumnya. Dalam sejarah manusia tidak ada seorang yang dapat membimbing lebih cepat dan lebih meyakinkan daripada Rasulullah. Beliau menyebarkan dan mengajarkan ajaran-ajaran Al Qur'an sebagaimana dinyatakan dan diperintahkan oleh Allah sendiri kepada makhluk-makhluknya umat manusia. Ajaran-ajarannya meliputi seluruh spektrum aktivitas manusia, keperluan-keperluan bagi tubuh, pikiran dan jiwa sekaligus. Lebih jauh, ajaran-ajaran itu meliputi aspek kehidupan agama, politik dan sosio ekonomi sebagaimana aspek-aspek ini semua saling berkaitan dan mempengaruhi manusia, apakah dalam kondisi damai maupun dalam kondisi perang.

Allah memberikan kepada beliau kemampuan luar biasa dan ruang lingkup misinya sangatlah luas. Pertama-tama, beliau mengajarkan rukun Iman, Yakni:
  1. Iman Kepada Allah.
  2. Iman Kepada para malaikat-Nya.
  3. Iman Kepada Kitab-kitab-Nya.
  4. Iman Kepada Para utusan-Nya.
  5. Iman Kepada hari Kiamat.
  6. Iman Kepada Qadha' dan Qadar, baik dan buruk.
Nabi juga menghancurkan penyembahan berhala-berhala, yang menjadi stigma kotor pada jiwa manusia. Beliau menjadikan manusia memiliki keyakina penuh dan kepercayan kepada Allah saja dan mengerti dengan jelas bahwa tidak seorangpun yang kuasa menghadapi kekuasaan Allah.

Tatkala manusia terpecah belah kedalam kelompok yang berbeda, maka rasulullah, untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia mengumumkan prinsip persaudaraan universal dimana semua orang adalah sama. Umat Islam adalah bersaudara satu sama lain.44 Satu sama lain saling merasakan penderitaan temannya sebagaimana tangan yang sakit akan membuat seluruh tubuh terasa sakit. Persaudaraan Islam menjadikan semua ras dan warna kulit sebagai satu kesatuan. Nabi telah menghapuskan perbedaan antara kulit putih dan hitam, yang kaya dan yang miskin. Islam tidak mengenal perbedaan warna kulit. Ketika umat Islam di seluruh dunia melakukan shalat, dunia, maka mereka membentuk suatu lingkaran yang tertuju kepada satu titik pusat "Ka'bah" di Makkah. Kumpulan orang-orang yang beribadah memberikan suatu kesadaran kolektif dan kebersamaan. Dengan demikian, tidak ada perbedaan kelas, warna kulit dan karir. Nabi memberikan kepada umat Islam suatu kesadaran persaudaraan. Tampaknya, ketika jutaan umat Islam menunaikan ibadah haji maka semua umat Islam berpakaian sama yaitu pakaian ihram (kain putih yang tidak dijahit) dan semua orang meneteskan air mata seraya melafalkan: "Labayka Allahumma Labayka" "Ya Allah! ini saya, saya datang untuk memenuhi panggilan-Mu.

Nabi menyatakan bahwa manusia hanya dibagi kedalam dua kategori. Pertama orang yang alim dan sholeh (rightous) yang posisinya lebih tinggi dari yang lain dalam pandangan Allah, dan kedua, orang-orang kafir, orang-orang yang ingkar dan orang-orang yang berhati keras yang lebih rendah dan keji di mata Allah.

Nabi menyebarkan dan mempraktikkan prinsip-prinsip kesamaan sebagai dasar doktrin Islam, meletakkan kehendak manusia tetap dalam batas-batas kehendak Allah. Tidak ada agama lain di mana kesamaan kesamaan dipraktikkan sebagaimana dipraktikkan dalam Islam. Kumpulan orang yang melaksanakan shalat, haji dan melaksanakan perayaan Islam menghilangkan semua perbedaan diantara satu dengan yang lainnya. Nabi juga mengajarkan adanya saling musyawarah atau perundingan dalam semua persoalan pemikiran dan tindakan manusia.

Nabi menjadi eksponen dari lima pilar Islam dan dengan demikian beliau melakukan perubahan revolusioner dalam kehidupan manusia. Kelima pilar Islam itu adalah:
  1. Mengucapkan dua kalimat syahadat; Artinya mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
  2. Mengerjakan shalat lima waktu sehari semalam.
  3. Mengeluarkan Zakat.
  4. Berpuasa dalam bulan Ramadhan.
  5. Menunaikan Ibadah haji bagi yang mampu.
Nabi mengajarkan dan mempraktikkan keyakinan bahwa tidak ada paksaan dalam agama45 karena dalam diri manusia senantiasa terdapat suatu konflik yang bersifat konstan antara intelek dan emosi dan karena itu keduanya harus dilebur secara gradual. Kekuatan moral Islam sendiri begitu kuat, menyebar (All pervading) dan meyakinkan bahwa seseorang tidak bisa lari dari batasan-batasannya. Karena itu sekali ia datang maka seseorang akan menyerahkan diri lahir dan bathin kepada Islam, dengan keyakinan penuh.

Pentingnya mencari ilmu pengetahuan dapat dinilai dari fakta bahwa kata pertama dari pesan pertama Al-Qur'an adalah "Iqra," yang berarti "bacalah." karena itu Rasulullah menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu. Nabi adalah satu-satunya pemimpin dunia yang telah melakukan revolusi terhadap konsep penyangkalan dan penyelidikan dalam pencarian ilmu pengetahuan baik oleh laki-laki dan perempuan.46

Karena itu umat Islam seharusnya terdorong untuk belajar karena orang yang terpelajar memperoleh status dan tempat terhormat. Dengan memiliki ilmu pengetahuan, seseorang naik setapak demi setapak menuju posisi mulia. Belajar juga memiliki suatu kekuatan pembebasan (liberting power). Nabi merubah orang yang sombong dan terbelakang menjadi orang-orang yang memiliki dorongan kuat untuk memahami misteri alam semesta, misteri kehidupan, misteri ruang dan waktu. Dengan demikian, beliau telah menuntun para pengikutnya menuju penemuan-penemuan ilmu pengetahuan (ilmiah). Kata Al-Qu'an "bacalah" (iqra'), "ajarkanlah" (i'laur), dan "tulislah" (uktub), secara tidak langsung menunjuk kepada bacaan (reading), tulisan (writing), belajar (study), dan penelitian (research). Intelek manusia merupakan pemberian Allah, yang dilengkapi dengan seni (kemampuan) menulis dan berbicara.

Dalam bidang ekonomi, Nabi melembagakan sistem zakat (Al-Qur'an menekankan secara berulang-ulang pembayaran zakat kira-kira 150 kali). Beliau juga mengajarkan sistem ushr (1/10 dari hasil tanah yang dibayar kepada pemerintah sebagai pajak).47 Nabi melarang dengan keras praktik riba dalam semua kegiatan ekonomi karena riba merupakan bentuk eksploitasi terhadap masyarakat.48 Bahkan lebih jauh, beliau menganjurkan manusia untuk memberikan derma (sedekah) secara sukarela apakah dalam keadaan makmur (mampu) atau dalam keadaan sengsara (tak mampu) sehingga uang itu tetap berputar (sirkulasi) seperti darah dalam tubuh.49

Lebih lanjut yaitu, pembayaran 'mahr' yaitu mas kawin dari suami kepada istri adalah wajib dalam perkawinan.50 Kesepakatan-kesepakatan finansial dan ekonomi yang jujur dan bersih dianjurkan. Nabi juga menginstruksikan bahwa semua transaksi jual-beli dibuat dalam bentuk tulisan. Beliau mengajarkan umat Islam untuk tidak menggelapkan, atau merusak perjanjian dan kepercayaan.51 Beliau mengajarkan mereka untuk tidak bersikap boros dan mubazir . Nabi menasehati mereka untuk bersikap wajar. Dengan demikian Nabi telah memberikan kepada dunia sistem ekonomi yang paling maju dan jelas yang dengan sendirinya dapat memecah persoalan-persoalan ekonomi, baik dari orang-orang miskin dan orang-orang kaya.

Nabi menyatakan bahwa bagian laki-laki adalah dua kali bagian kaum perempuan dan hak-hak perempuan bersifat suci (sakral) dan dilindungi. Lihat Al-Qur'an Surah An Nisaa' Ayat 1 dan Ayat 36. Beliau mengajarkan bahwa kaum perempuan mempunyai jiwa yang sama seperti kaum laki-laki dan mereka memiliki cita-cita spiritual yang sama dengan laki-laki, lihat (Surah An Nuur ayat 26). Para suami mengambil istri-istri mereka dibawah janji (sumpah) tulus kepada Allah. Nabi menasehati para suami untuk memelihara dan berbuat baik kepada istri-istri mereka. Beliau sendiri adalah suami yang penuh dengan perhatian dan kasih sayang. Diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah bersabda: "Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang baik kepada isterinya dan aku adalah yang terbaik diantara kalian kepada isteriku. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:


artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Al-Qur'an: Surah Ar Ruum, Ayat:21)

Nabi membebaskan kaum wanita dari perbudakan kaum laki-laki. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kaum perempuan diberikan bagian kekayaan dan warisan orang tuanya, lihat (Surah An Nisa, ayat 1-176). Kaum perempuan mempunyai hak untuk memberi kesaksian didalam pengadilan. Mereka juga diberikan hak untuk menjalankan perdagangan, usaha-usaha komersial dan ekonomi yang bermanfaat dan kegiatan-kegiatan yang membawa kepada kesejahteraan. Nabi mengangkat status kaum perempuan dari posisi yang rendah kepada posisi yang terhormat dan mulia. Sebenarnya, beliau mengangkat mereka dari kekosongan (nothing) menuju tanggung jawab yang sama dan mempunyai potensi untuk memperoleh hasil yang sama. Beliau biasa mengatakan kepada para pengikutnya, berkenaan dengan keibuan: Allah melarang diantara kalian durhaka kepada ibumu.(Diriwayatyan oleh Bukhari dan Muslim) dan beliau juga bersabda: Ketika beliau ditanya oleh seorang lelaki, siapa diantara keluarga yang harus di hormatinya beliau menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu bertanya: "Kemudian siapa lagi?" Nabi menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Siapa lagi?" Rasul menjawab: "Ibumu." "Kemudian siapa lagi?" tanya orang itu. "Ayahmu," jawab Nabi.(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian Nabi menjelaskan secara detail penghormatan yang besar yang harus diberikan kepada kaum wanita. Sesungguhnya Nabi merupakan emansipator (pembebas) terbesar bagi kaum wanita dan penegak hak-hak mereka. Dalam Islam, perceraian dibolehkan tapi dengan syarat-syarat tertentu.52

Karena itu perceraian merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam masyarakat muslim. Nabi juga memberikan hak kepada kaum wanita untuk meminta cerai dan menuntut biaya pemeliharaan anak kepada suaminya. Beliau juga menunjukkan perhatiannya kepada kaum miskin dan anak yatim, perempuan-perempuan janda dan orang-orang lemah ditengah masyarakat dan mengajarkan bahwa mereka harus diperlakukan dengan penuh cinta kasih dan kebaikan.

Meminum minuman keras adalah perbuatan tercela. Inilah sebab musabab perbuatan kotor dan dosa serta perilaku yang sulit untuk dikikis. Namun hanya ada didalam Al-Qur'an yang cukup bisa menghentikan perbuatan kotor ini.53 Sejarah tidak dapat menyajikan contoh lain dari begitu indahnya sebuah transformasi yang berlangsung begitu mudah namun cepat berlalu. Karena itu pengendalian nafsu merupakan suatu bagian dari keimanan orang Islam.

Nabi membuat orang berhenti berjudi,54 memakan babi,55 berbuat kotor, bermalas-malasan, berbuat cabul dan munafik yang telah begitu jauh mencemari masyarakat manusia. Nabi menyatakan perang melawan kesombongan,56 keangkuhan, kekasaran, pembunuhan, pencurian, bunuh diri, kekeliruan, penyebutan orang lain dengan sebutan kasar,57 menghilangkan perang mulut.58 Malah Nabi menasehati mereka untuk bersikap ramah, berkata lembut, tekun, tabah dan tidak mabuk-mabukan. Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Tidak ada perbuatan baik yang dianggap sepele, sekalipun bertemu dengan orang lain dengan wajah tersenyum. Nabi mengajarkan kaum muslimin untuk mengontrol diri, tegas dan bersikap akomodatif dalam masalah perceraian. Nabi juga mengajarkan mencari nafkah yang jujur, kehidupan yang bersih, dan bergaul dengan orang-orang yang baik dan shaleh. Beliau menasehati kaum muslimin untuk berbuat baik kepada semua orang sebagaimana mereka ingin diperlakukan secara baik-baik, dan menghindari apa-apa yang membuat orang lain menolaknya59

Nabi mengajarkan kepada umat Islam tentang Hari Perhitungan (Yaumul Hisab) dimana mereka akan dimintai pertanggungjawaban secara individual atas perbuatan-perbuatannya. Nabi mengajarkan umat manusia untuk bersih lahir dan bathin serta pikiran.60

Nabi menjauhi sistem kependetaan. Beliau menekankan konsiliasi, akomodasi dan pemberian maaf sebagai lawan dari represi dan kekerasan hati. Beliau mengajarkan tentang kebaikan. Beliau menasehati umat Islam untuk duduk bersama orang-orang yang takut kepada Allah61 dan pencari ilmu pengetahuan. Baginya, orang yang mulia adalah orang yang memberi maaf ketika berkuasa.

Nabi melarang menebang pohon-pohon yang tegak lurus yang berbuah dan hijau. Tidak hanya ini, beliau juga sangat menekankan konservasi ekologi alam dan keseimbangan lingkungan untuk mana Al-Qur'an menegaskannya sebanyak 6.236 ayat untuk menggaris-bawahi pentingnya keseimbangan dan harmoni alam lingkungan. Kini ada larangan memproduksi senjata-senjata nuklir, biologi, kimia yang dapat menghancurkan manusia. Nabi memperbolehkan jual beli tetapi mengharamkan riba karena ia menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan. Nabi membenci semua permainan kesempatan, dan semua aktivitas lain yang mengandung spekulasi dan kesepakatan-kesepakatan yang bersifat abstrak. Beliau juga menghapus semua jenis tahayul.62

Nabi mengajarkan kepada umat Islam untuk bersikap baik kepada para tetangga dan menghindari dari memberikan bukti-bukti yang keliru. Beliau mengatakan kepada umat Islam bahwa kesenangan Allah terletak pada kepatuhan (ketaatan) seseorang dan kemurkaan-Nya terletak pada ketidaktaatan mereka. Nabi mengajarkan kepada umat Islam untuk memberikan harapan bukannya kebencian, memberikan kesatuan bukannya kekacauan. Beliau menunjukkan perhatiannya kepada kaum fakir miskin, anak yatim piatu, para janda dan kaum lemah dimasyarakat dan beliau mengajarkan bahwa mereka harus diperlakukan dengan cinta kasih dan kebaikan. Nabi menghormati kaum pekerja dimana beliau sendiri ikut terlibat dalam kerja manual bersama dengan pekerja lain. Beliau menganjurkan untuk membayar upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.

Dalam mengajarkan dan menyebarkan semua prinsip-prinsip kehidupan ini Nabi menggunakan pendekatan persuasif, argumen-argumen logis dan kekuatan moral. Manusia dituntun untuk meyakini Islam sebagai hasil keputusan mereka sendiri dan keyakinan moral, bukan melalui paksaan. Nabi menghilangkan semua kegelapan dan ketidakpastian yang bekenaan dengan agama. Beliau memberikan jawaban dan solusi atas persoalan-persoalan rumit manusia. (semua persoalan yang ada dalam pikiran manusia semuanya ada didalam Al-Qur'an).

Nabi telah memberikan kepada manusia sebuah sistem sempurna untuk meraih keseimbangan hidup. Beliau telah memberikan solusi yang sungguh memuaskan bagi kebutuhan-kebutuhan tubuh, pikiran dan jiwa manusia. beliau mengajarkan manusia untuk mengikuti Al-Qur'an sehingga mereka dapat membersihkan jiwanya setahap demi setahap dan mengangkat mereka pada posisi yang lebih tinggi. Dalam semua bidang dan aktivitas ini Nabi memberikan contoh (praktik) agar mereka menirunya. Beliau menganjurkan manusia untuk memiliki semua yang dapat membuat mereka mulia., tinggi dan terhormat secara moral. Jika dunia meniru teladan-teladan Nabi maka bumi yang menangis ini akan berubah tersenyum . Semua ceramah dan ajaran-ajaran ini sesuai dengan Al-Qur'an. Kehidupan Nabi merupakan refleksi sejati dari ajaran-ajaran Al-Qur'an. Sebenarnya beliau adalah Al-Qur'an yang mempribadi- Al-Qur'an dalam bentuk profil.

Nabi telah memberikan pendekatan sekuler dan spiritual yang segar untuk menempuh hidup yang lebih baik. Misi beliau bersifat universal. Muhammad lah yang telah membuat dunia sadar bahwa tindakan seseorang memiliki hubungan dan signifikansi religius. Kehidupan ini adalah ikhtiar untuk kehidupan masa depan di akhirat nanti dan alam kubur hanyalah tempat transit sementara. Semua perjalanan hidup dari dalam kandungan hingga alam kubur adalah serangkaian perjalanan religius. Lebih jauh, tidak ada garis pemisah antara Islam, politik dan kesepakatan-kesepakatan manusia. Peran-perannya bersifat saling berhubungan satu sama lain. Segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi dan semua yang berada diantara keduanya juga saling berhubungan dan semua itu hanya bersumber kepada satu, yakni Allah.

    Judul Asli : "The Personality of Allah's Last Messenger".
    Penulis : "Abdul Wahid Khan"
  1. Pada permulaan misinya, Nabi tidak menyukai penulisan hadist untuk menghindari kekacauan dengan Al-Qur'an; tetapi ketika Al-Qur'an dipisahkan dari hadist beliau mengizinkan penulisan hadist, sebagaimana Abu Said Al-Khudri katakan: "Larangan penulisan kembali kepada masa-masa awal Islam, tetapi kemudian larangan itu dihapus. Apa yang beliau tidak suka adalah menulis hadist di atas kulit sebagaimana Al-Qur'an."
  2. Allah berfirman: (Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi.) (Al-Qur'an 7:15)
  3. Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu." (Al-Qur'an Surah: Al Hujuraat, Ayat:13)
  4. Perlu dijelaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang menyatakan: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam." (Al-Qur'an: Surah: Al-Baqarah, Ayat 256) merujuk kepada kitab Nabi: Tidak termasuk berhala dan politeis, juga tidak ada izin bagi orang-orang dilahirkan dalam keadaan muslim untuk mendekati Islam atas dasar mengikuti atau tidak. lihat tafsir Ibnu Katsir.
  5. Diceritakan bahwa Rasulullah bersabda, dalam sebuah riwayat yang sahih: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim." (Bukhari dan Muslim)
  6. Salim Ibnu Abdullah meriwayatkan, atas pengakuan ayahnya bahwa Rasulullah bersabda: "Sepersepuluh (zakat) harus dibayar atas tanaman yang disirami dengan air hujan atau air sumur atau air (uap) bawah tanah, dan seperduapuluh atas tanaman yang disirami dengan unta." (Bukhari)
  7. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah mengutuk riba, orang yang membayarnya, orang yang menerimanya dan dua orang saksinya, seraya bersabda: "Mereka semua sama." (Muslim)
  8. Rasulullah menyebutkan tujuh orang yang oleh Allah akan diberi naungan dengan naungan-Nya, pada hari Kiamat. Salah satu dari mereka adalah orang yang memberikan sedekah, yang menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya. (Bukhari dan Muslim)
  9. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Ali Bin Abi Thalib mengawini Fatimah, Rasulullah bersabda: "Berilah ia sesuatu." (Riwayat Abu Daud dan An-Nasa'i)
  10. Diriwayatkan atas pengakuan Abu Hurairah bahwa Rasulullah Bersabda: "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: Jika berbicara, ia berbohong, Jika berjanji, ia ingkar, dan Jika diberi amanat, ia berkhianat. (Bukhari)
  11. Allah berfirman: "wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. tidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah Ayat 228)
  12. Allah berfirman: "Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)." (Al-Qur'an: Surah Al Maa-idah, Ayat 91)
  13. Lihat (Al-Qur'an: Surah Al Maa-idah, Ayat 91); semua bentuk perjudian adalah dilarang.
  14. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi." (Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah, Ayat 173)
  15. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." (Al-Qur’an: Surah An Nahl, ayat 23)
  16. Allah berfirman: "Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk." (Al-Qur’an: Surah Al Hujuraat, ayat 11)
  17. Allah berfirman: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain," (Al-Qur’an: Surah Al Hujuraat, ayat 12)
  18. Rasulullah bersabda: "Tak seorangpun dari kalian yang sungguh-sungguh beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."
  19. Abu Malik Al-Asy'ri meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Kebersihan itu separuh dari iman." (HR. Muslim)
  20. Allah berfirman: (Dan janganlah (kamu) bersandar kepada para penindas, jika tidak api (neraka) akan menyentuhmu.) (Al Qur'an) Ibnu Abbas menguraikan: "Dan janganlah bersandar kepada mereka dengan cinta, juga janganlah melembutkan suaramu dan menunjukkan kebaikan."
  21. Al-Husain mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang mempecayai ramalan baik dan buruk, atau seekor burung yang terbang (tirayah), baik untuk dirinya, meramalkan masa depannya atau memperdaya orang lain, maka orang itu tidak termasuk dalam golongan kami." (At-Tirmidzi)