“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya” ( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Selasa, 08 Mei 2012

Rasulullah di Mata Sarjana Barat (13)

Mengapa Islam Berhasil

"ISLAM" adalah agama yang berhasil. Mengapa? Apa daya tarik Islam bagi umat manusia? Karena pikiran manusia mengalami serangkaian keyakinan dan agama. Sehingga sebegitu jauh, manusia akan menepis semua jenis teori-teori, mitos dan sistem yang keliru, kompleks dan tidak konprehensif, yang menyesatkan dan membingungkan, tak dapat dipahami dan tidak meyakinkan. Karenanya, semua itu ditolak dan dibuang. Pilar konseptualnya menjadi lemah, karena tak mampu berdiri atas dasar yang solid, yang bisa dipahami, dan meyakinkan. Semua teori mitos dan sistem seperti itu tidak akan mampu menuntun seseorang kemanapun . Kenyataan bahwa dengan berjalan di lembah keyakinan buta, seseorang tidak pernah bisa meraih tujuan kebahagiaan. Karena itu sudah alami bagi pemikiran manusia untuk menengok secara segar kedalam teori-teori dan konsep-konsep agama. Tidak ada yang lebih sempurna daripada yang dapat diterima manusia dalam agama. Intelek manusia dan kesadarannya untuk membuat keputusan bukan untuk menyetujui adanya sesuatu yang kurang dalam agama. Manusia memutuskan untuk menguji semua teori dan gagasan-gagasan agama dengan logika, common sense dan atas dasar intelek.

Kualitas Islam yang pertama dan utama adalah simplisitasnya. Islam mempunyai daya tarik universal. Islam adalah agama yang komprehensif . Ia memberikan bimbingan dalam hubungan spiritual manusia dengan Penciptanya. Ia juga memberikan bimbingan kepada manusia berkenaan dengan politik, bentuk pemerintahan, sisten ekonomi dan hubungan sosial seseorang dengan orang lain. Islam memberikan konsep masyarakat yang menggabungkan dimensi material dengan spiritual. Prinsip-prinsip progresif Islam sesuai dengan pikiran rasional manusia. Ia memberikan kepuasan kepada orang yang berpikir mendalam, para filosof, para saintis dan para sarjana sebagaimana ia memuaskan orang-orang awam. Ia mereguk hati para intelektual dan orang-orang terpelajar sebagaimana ia juga mereguk hati orang-orang biasa.

Studi Islam sebenarnya adalah studi tentang Kebenaran (K: besar). Apa yang patut disebutkankan tidak hanya penyebaran Islam tetapi juga ketetapannya dalam hati kaum muslim. Jawabannya teletak pada "Kalimat Syahadah" bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah sudah tertanam dalam hati mereka. Bagi kaum muslim, ini adalah sebuah Deklarasi Tertinggi (Declaration Supreme). Islam mengakar dalam kehidupan mereka. Mata hati dan seluruh kedirian mereka dipenuhi dengan kehadiran (Pendengaran, Penglihatan dan Pengetahuan) Allah. Dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, Kitab Suci al-Qur'an memainkan peranan yang lebih besar daripada kitab agama-agama lain dalam kehidupan para pengikutnya. Sebenarnya, nilai dasar Islam adalah begitu alami, rasional dan begitu memikat sehingga seorang pencari Kebenaran yang jujur dengan segera akan menerimanya secara total dan penuh. Islam tidak mempunyai batas-batas, demarkasi atau kelas. Ia tidak mengenal parokisme, provinsialisme atau sektarianisme sempit itu. Seluruh tas manusi diturunkan dari satu ayah, yaitu Adam yang tidak mengenal batas ras, warna kulit dan batas-batas negara. Nasionalitas Islam bersifat internasional.

Islam Satu-satunya Agama yang benar

Kekuatan umat Islam sesungguhnya teletak pada agama. Dimasa lalu, keberhasilan dan kehormatan dimiliki oleh umat Islam karena mereka mengikuti ajaran-ajaran al-Qur'an. Islam menciptakan sebuah peradaban sendiri yang gemilang. Islam meletakkan standar yang tertinggi pada nilai-nilai kemanusiaan, perilaku manusia dan martabat manusia. Kebesaran Islam adalah ketinggian semua bidang aspirasi manusia. Islam satu-satunya jalan untuk meraih kesuksesan dan kehormatan. Ia merupakan satu-satunya harapan bagi mereka.

Islam adalah agama yang dilimpahkan oleh Allah dan diperuntukkan bagi seluruh manusia. Islam adalah agama universal. Ia adalah agama bagi semesta alam dan agama kedamaian. Islam adalah satu-satunya agama rasional dan agama praktis di dunia. Islam adalah satu-satunya agama yang sejati didunia.

Islam membukakan jalan bagi dunia yang lebih baik. Kemunculan Islam berarti kemunculan keinginan untuk mengangkat nilai-nikai manusia yang tertinggi, yang menuntun manusi menuju kesuksesan, kebahagiaan, prestasi dan Kebenaran yang Tertinggi--Allah.

Islam adalah satu-satunya agama, yang menyatakan tentang adanya pengawasan dua malaikat pada bahu setiap orang untuk mencatat tindakan-tindakan dan bahkan pikiran-pikiran manusia untuk tujuan pertanggungjawabannya di akhirat nanti. Tekanan Moral dari dalam hati manusia dalam Islam begitu efektif sehingga tidak ada kekuatan pengawas lain yang diperlukan untuk mengontrol kejahatan. Islam adalah agama yang berpandangan ke masa depan, agama ilmu pengetahuan dan memuaskan jiwa manusia, dan itulah mengapa Islam mempunyai daya tarik yang kuat. Islam bukan agama yang berpandangan kedalam (batin), yang terbatas pada ritual dan dogma-dogma dan dengan demikian terisolasi dari dunia aktual yang mengelilingi manusia. Islam adalah sebuah pandangan hidup (way of life, pandangan bagi perilaku dan perbuatan manusia. Ia merupakan kumpulan suatu norma kehidupan yang lengkap dari buaian ibu hingga liang lahat dan bahkan melampauinya.

Islam satu-satunya agama, yang memberikan makan kepada kalbu-kalbu yang lapar dan jiwa-jiwa yang haus. Islam memberikan harmoni yang indah antara kebutuhan tubuh (lahir) dengan kebutuhan jiwa (batin). Islam adalah satu-satunya terapi bagi peradaban modern yang sakit dan penuh problema.

Islam bersifat dinamis dan memberikan bimbingan penuh dalam seluruh bidang aktivitas kehidupan manusia, sesuai dengan kebutuhan masing-masing Ia adalah agama yang progresif, yang sejalan dan seiring dengan perputaran waktu, tetapi tetap berada dalam harmoni dan berjalan sesuai dengan ketentuan Pencipta dunia (Allah). Islam memiliki kemampuan adaptif dan bersifat fleksibel untuk terus menyesuaikan diri dengan perubahan waktu tetapi tanpa merubah nilai-nilai fundamental dan dasarnya.

Di antara agama-agama didunia, Islamadalah agama terakhir dan karena itu paling sempurna dan paling maju.69 Islam adalah keyakina terbesar dunia. Secara historis, Islam juga merupakan kekuatan civilizing terbesar. Ia adalah agama Allah yang diperuntukkan kepada seluruh umat manusia dan bukan untuk sementara atau sebagian orang saja. Ia tidak dibentuk oleh umat manusia. Jika "Orde Dunia Baru" (New World Order) bertujuan untuk meraih kemajuan-kemajuan manusia dan kebahagiaan melalui penciptaan keseimbangan dan penciptaan masyarakat yang bebas dari ekploitasi antara satu orang dengan orang lain, maka Islam menjadi satu-satunya agama yang dapat memberi kebaikan-kebaikan. Islam diturunkan untuk memainkan peran penting dan utama didunia. Masa depan milik Islam. Islam adalah agama pertama dan terakhir didunia. Agama Islam tak akan pernah berakhir. Agama Islam bersifat abadi. Hanya dalam Islam harapan yang nyata itu ada. Hanya Islam yang menawarkan obat mujarab bagi masyarakat kita yang sakit. Sungguh penting sekali bahwa Islam diadopsi sebagai agama dunia.

Penyakit yang merugikan

Tetapi kini penyakit yang merugikan adalah bahwa umat Islam yang sudah sangat modern memberikan gambaran yang berbeda mengenai Islam, dibawah skenario masa kini. Karenanya gambaran itu membuat sulit orang-orang untuk mengerti sifat sejati dari ajaran-ajaran Islam, ketika mereka melihat umat Islam masa kini. Hal ini terutama dikarenakan meluasnya ketidakpatuhan terhadap ajaran-ajaran Islam dan tidak diperdulikannya pandangan hidup Islam oleh orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai pengikut Muhammad. Mereka ini adalah muslim KTP (Kartu Tanda Pengenal) saja. Karakter, Prilaku dan perbuatan mereka seluruhnya menyimpang dari ajaran-ajaran al-Qur'an. Semangat Islam telah lenyap. Yang ada hanya ritual-ritual saja.

Umat Islam yang besar dibangun berdasarkan pondasi religius. Umat Islam pernah mengalami era keemasan ketika kaum muslim mengikuti al-Qur'an dan Rasulullah. Pondasi ini melemah dan superstrukturnya runtuh. Hal ini terutama disebabkan kecintaannya kepada harta, kehidupan dan tidak adanya pengorbanan diri. Kelambanan, kesombongan, kebodohan, peprpecahan dan stagnasi adalah bagian dari penyakit yang nyata dalam tubuh kaum muslim masa kini. Ada ketidakseimbangan dalam kehidupn kita. Kita telah menjadi kaya secara material tetapi miskin secara spiritual. Begitu banyak penekanan, upaya dan usaha yang dilakukan untuk kehidupan sekarang dan amat sedikit atau bahkan tidak ada usaha untuk mebangun kehidupan masa yang akan datang diakhirat nanti. Ada beberapa alasan bahwa umat Islam tertinggal dibanding dengan umat yang lain. Karena itu kita umat Islam harus menyerukan jihad melawan diri sendiri, melawan kelemahan diri sendiri dan kejahatan-kejahatan yang akan membuat kita menderita. Seorang muslim seharusnya menunjukkan karakter yang bisa menjadi teladan, yang seharusnya merefleksikan semangat Islam sejati. Seharusnya kita mempraktikkan hal-hal yang baik daripada mebicarakannya saja. Ini akan menjadi perilaku baik kita yang akan lebih meyakinkan kepada orang lain daripada sekedar khotbah kita. Kita seharusnya hanya mengikuti semangat muslim yang sejati. Perlu dimengerti bahwa ketika seseorang berusaha membentuk kehidupannya yang akan datang, maka secara tidak langsung ia membentuk kehidupannya yang sekarang juga. Keuntungannya bersifat ganda. karen itu kita seharusnya secara jujur mengikuti ajaran-ajaran Islam dalam kata maupun semangatnya.

Tantangan Hati Nurani

Kehidupan terdiri dari beberapa fase. Dalam kehidupan seorang pencari kebenaran ada saat-saat dimana mata hatinya menentangnya. Kemudian Allah membimbingnyanya menuju tuntutan yang benar dalam agama. Sebuah kesadaran yang bersifat tiba-tiba kemudian membawanya mengetahui Kebenaran-- Kekuatan Absolut dan Abadi--Tuhan yang Esa, itu adalah saat-saat ketika mata hatinya menjadi bebas. kemudian ia menyadari kebenaran firman Allah:


Artinya : “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Al-Qur'an: Surah Ar Rahmaan, Ayat 13)

Dia mulai mengerti makna dan tujuan kehidupan. Setelah berakhirnya perjalanan hidup, maka realitas kematian yang sebenarnya di hadapan dia menjadi jelas. Apa yang terjadi pada dia? Apa yang menjadi tujuan terakhir setelah kematian? Akan ada penghormatan, ketakutan, dan kepatuhan kepada Dzat Yang Tertinggi. Kesadaran ini, kemudian akan memberinya suatu makna, arah, orientasi dan tujuan baru bagi kehidupannya. Kemudian dia menyadari bahwa tujuan hidup ini adalah persiapan untuk kehidupan yang akan datang, yang bersifat kekal. Tujuan hidup ini adalah berusaha dan berprestasi bukannya menghabiskan waktu secara percuma. Ketika seseorang mengetahui kenyataan ini, maka ia akan bersujud dan berserah diri kepada satu kekuatan tertinggi, Allah. Hanya Islam yang logis dan rasional serta universal. Maka ia akan membebaskan dirinya dan berjalan mulus dari semua jenis rintangan dan prasangka yang telah merantainya begitu jauh. Ia keluar dari perbudakan mental menjadi merdeka, keluar dari kegelapan menuju cahaya terang. Ia berjalan memasuki arena Kenyataan dan Kebenaran. Ia berjalan di bawah bendera Islam. Ia menerima Islam dan menjadi muslim.

Seseorang harus mengerti dengan jelas tanpa ada bayangan keraguan, bahwa jika percaya kepada Tuhan Yang Esa, mematuhi perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya berarti "fundamentalisme Islam" dan melawan kekafiran, penindasan, eksploitasi dan ketidakadilan berarti "Islam Militan", kemudian yang demikian itu betul. Disini pikiran itu menjadi kacau (sesat) dan rasio kalah. Sesungguhnya kebenaran akan berkuasa.

Bahkan dengan kepercayaan dan keyakinan ia akan bersegera ke masjid Rumah Allah. Setiap langkahnya akan berada pada arah yang benar menuju kesuksesan, pahala, kepuasan, karena Allah berfirman didalam Al Qur'an:


Artinya : “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Al-Qur'an: Surah Ar Ra'd, Ayat 28)70

    Judul Asli : "The Personality of Allah's Last Messenger".
    Penulis : "Abdul Wahid Khan"
  1. Ketika agama ini diwahyukan kepada Rasul terakhir, ia juga agama tertua dari agama dunia, agama para Rasul, dari Nuh (as) sampai Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Semua dari mereka menyebarkan pesan tauhid (keesaan Allah). Allah berfirman: (“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang Menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.”) (al-Qur'an: Surah Al-Baqarah, Ayat 140)
  2. Diriwayatkan atas pengakuan Abu Musa bahwa Rasulullah bersabda: "Contoh dari orang yang mengingat (mensucikan dan memuji) Tuhannya dibanding dengan orang yang tidak mengingat Tuhannya adalah seperti makhluk yang hidup dengan makhluk yang mati." (Hadist Riwayat Bukhari)